BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

10 Oktober 2008

pulang kampung. mudik!

mudik memang jadi kegiatan yang tak boleh dilupakan. mencari kebahagiaan bersama saudara, bermain bersama, dan yang lebih senang lagi: THR alias Tunjangan Hari Raya. wah senangnya.

mudik pun juga saya jalani bersama saudara-saudara saya tercinta, yang berada di jawa. di sumatera, jumlah saudra saya cuma bisa diitung pake jari*tidak termasuk jari kaki*. makanya, ke jawa merupakan suatu kegiatan yang sangat nikmat.

nikmatnya dunia. ajib.

pertama-tama saya mudik ke suatu tempat yang asoi geboi: kabupaten temanggung, jawa tengah. daerah itu dikawal oleh gunung yang berkeluarga: gunung sumbing sebagai suami, sindoro sebagai istri, tarangan dan prau sabagai anaknya. sungguh indah. gunung sumbing termasuk gunung yang tinggi di pulau jawa. bedanya cuma kira-kira 400m sama gunung fuji di jepang sana.

di temanggung, saya seperti menjadi anak kota yang kembali ke desa*lagaknya anak kota terpencil, tau kan?*, yang gak tau mana itu pohon cengkeh, yang gak bisa bedain mana pohon cengkeh ama tembakau. dan sekarang akhirnya kumengerti.

saya bertemu dengan sepupu saya yang lucu-lucu dan IMUT:
1. mas wiwid dan mba yuyun, anak dari pak de fik, abangnya bapak yang pertama
2. mba ningrum ama mas sani *mba ningrum beserta anak yang merupakan keponakan saya*, anak dari bu de sri. mas toni gak dateng karena gak bisa cuti.
3. mas iid, anaknya bude tun. mba zaki gak bisa dateng karena... SUDAH MENINGGAL.
4. dek anis*lebih tua dari saya*, raihan dan rifki *rifkianto ronaldo*.
5. alifah, vira, hani dan yufar.
6. hanif, si gibol temen saya yang masih 4 sd, naufal*cewe lo*, ama dido.
7. ronggo ato yang akrab dipanggil dodo, gampang nanigs dan gampang ketawa.
9. rizma dan kania. si kania suka banget minjem hape saya cuma sekedar buat dipegang doang.

nah, kalo diitung-itung jumlah sepupu dari bapak saya adalah... gak tau. itung aja sendiri. lagi males ngitung.

hhmm, marilah.

di temanggung saya melihat-lihat dam*irigasi sawah* yang sangat jernih, sampai saya nyebur ke sana. asoi coy!
lalu, ada monumen meteroit yang jatuh di kaki gunung sumbing. saya ke sana dong.

''naik, naik ke puncak gunung. tinggi tinggi sekali. kiri kanan, kulihat saja, banyak pohon tembakau'',
saya beserta semua sodara saya sedang dalam perjalanan menuju monumen meteroit. nyanyi dengan santainya. dengan kurang lebih 6 orang anak kecil berusia dbawah 7 tahun dan beberapasodara sebaya. beserta bu lek nik, pak sakur dan pak rus sebagai sopirnya*sori pak rus, tapi beginilah yang harus saya ketik*
''eh, ngawur. masa pohon tembakau?" protes bu lek nik.
''jadi paan?'' tanya anak-anak tak bersalah ini.
''tuh liat tuh, pohon pisang!" dengan suara medoknya.
glek, saya hanya ketawa garing.
sampainya di monumen...
"eh, liat tuh monumennya!" teriak anak-anak kecil itu. asoy.
"pak, kunci dhulu pintunya," ujar bu lek pada sang suami, pak rus.
"oya. ini jendhelanya dhitutup jhuga tho," jawabhya sambil menggeser jendela.
semuanya berlarian ke monumen tersebut.
"ini meteornya?" tanya adikku sambil menunjuk sebuag batu dengan pualam bertanda tangan di bawahnya.
"gak denger apa? tadi kan bu lek udah cerita, meteornya pada dicungkilin peneliti. ada yang dibawa ke joga, bahkan ke jepang, tolol." kata saya santai.
"ooo," jawabnya.
saya melihat ada semacam bulatan bertuliskan 'titik jatuh meteor'. tidak jauh dari monumen tadi.
"oo, ini tho tempat jatuhnya," kata saya seolah mengerti sambil memotonya dengan kamera*yaiyalah masa pake sendok*.
jujur, sebenarnya intisari yang bisa diambil dari cerita saya tadi adalah*loh, tadi saya cerita ya?*:
"SAYA TIDAK PUASSS !!
MANA METEORNYA???
AAARGH!!!"

maaf, saya mau menenangkan diri dulu.
selamat balik ke rumah, kapan-kapan deh saya ngepost blog lagi.
cao.

0 comments: